Sabtu, 19 Juni 2010

Misteri Astronot Purba [mungkin kita memang tidak hidup sendirian di galaxi kita ini

0 komentar Sabtu, 19 Juni 2010 |


Kali ini saya akan memberikan anda beberapa gambar yang menggambarkan bahwa dimasa lalu mungkin bumi ini telah dikunjungi oleh " astronot-astronot " dari planet lain yang akan memberikan kita gambaran bahwa kemungkinan besar kita tidak hidup sendirian di galaxi kita ini.

Nazca Lines


Nazca Lines, Peru yang dibuat berabad-abad sebelum munculnya Inca Empire dan mereka adalah salah satu warisan paling penting budaya pra-Inca kuno Peru . Pada dasarnya adalah garis garis geometris geoglyphs dan berada di tempat terbuka di gurun Peru.



Ilmuwan Jerman Von Daniken, dalam bukunya "The Response of the Gods", mengklaim bahwa garis-garis ini digunakan sebagai sinyal dan strip untuk pendaratan pesawat alien. Tetapi Maria Reiche, seorang imigran Jerman dan arkeolog, mendefinisikan "Nazca lines di Peru tidak lebih dari sebuah dokumen sejarah ilmu pengetahuan dan ilmuwan dari pra-Columbus Peru. Sebuah tradisi ilmiah di mana Peru kuno mengembangkan alfabet untuk merekam peristiwa-peristiwa astronomi yang paling penting dari hari-hari itu. Nazca lines adalah halaman sebuah buku yang ditulis dengan alfabet aneh ini. "

Maria Reiche


Kita dapat melihat bentuk garis seperti laba-laba raksasa besar, kadal, llamas, monyet, anjing, kolibri, dll, belum lagi garis zigzag dan desain geometris. Ada banyak pertanyaan yang tak terjawab mengenai garis-garis ini, seperti bagaimana mereka tetap utuh setelah ratusan tahun atau bahkan mengapa mereka dibuat dalam suatu bidang yang besar.


Pada tahun 1927, arkeolog Mejia Xespe-murid Julio C. Tello, Bapak dari Arkeologi Peru sudah diberitahu tentang keberadaan beberapa geoglyphs atau garis-garis misterius di tanah di wilayah Peru ini, tetapi pada waktu itu tidak dianggap begitu penting , karena lebih tertarik pada situs-situs arkeologi lainnya yang megah seperti di Cuzco Machu Picchu dan budaya menarik yang antara lain adalah Chavin dan Chan Chan.


Pada tahun yang sama, 1927, peneliti lain datang ke Peru, Dr Paulus Kosok, dia sangat tertarik pada ekspresi budaya pra-Columbus ini. Dalam salah satu perjalanan pertamanya di selatan negara itu, ia berhenti di atas dataran tinggi dan melihat garis-garis luas di kedua sisi jalan dekat pegunungan. Setelah beberapa penelitian , ia heran ketika menemukan bahwa salah satu bayangan memiliki bentuk burung terbang.


Pada tahun 1946, Kosok kembali ke negaranya tetapi sebelumnya ia menyarankan kepada Maria Reiche, yang telah membantu dirinya selama penyelidikan, untuk terus mempelajari gambar Nazca lines lalu ia mulai mengcodekan Nazca lines. María selanjutnya mengabdikan hidupnya untuk pekerjaan ini.

Maria Reiche, mempelajari gambar Nazca lines selama 50 tahun. Dia menjelaskan bagaimana garis-garis ini digunakan oleh para astronom Peru kuno seakan-akan mereka adalah raksasa matahari dan kalender lunar, yang terletak di pasir, mempelajari legenda dan mitos dari penduduk setempat.


Di antaranya yang lebih besar adalah geoglyphs burung , hampir 300 m, kadal 180 m, sebuah Pelican 135 m, condor 135 m, monyet 135 m dan laba-laba 42 meter. Dimensi-dimensi ini akan membuat kagum.



Beberapa desain binatang yang juga nampak di Nazca lines adalah ikan paus, anjing dengan kaki dan ekor panjang, dua llamas, berbagai burung seperti bangau, Pelican, camar, dan burung beo. Dalam kategori reptil, ada buaya, seekor iguana dan ular.



Pakal


Pada tahun 1949, arkeolog Meksiko Alberto Ruz menemukan ruangan berkubah di bawah lantai Temple of Inscriptions, di mana ia juga menemukan peti mayat dari batu besar. Reproduksi yang paling luar biasa dari gambar pada sarkofagus khusus ini yang telah dibuat oleh profesor Marle Greene Roberston, dengan cara menggosokkan kertas kasar berdiameter besar diatas permukaannya.


Sesosok manusia yang digambarkan dalam relief lempengan batu tersebut telah dikenal sebagai "astronot" untuk beberapa orang dan juga disebut sebagai "Pakal / yang Agung", sosok penguasa maya , bagi sebagian orang lain. Dapat dilihat subjek yang dianggap sebagai Pakal; dalam satu tema visual menggambarkan sesuatu yang tampak seperti pesawat ruang angkasa ,yang mana di dalamnya dia dalam posisi duduk.


Pakal tampaknya duduk di depan sebuah panel kontrol dalam sebuah perangkat yang memiliki selang seperti penyelam, sangat mirip dengan kapsul ruang angkasa di jaman modern. Relief patung ini telah berumur sekitar 690 tahun, yang mana tidak memungkinkan adanya kendaraan ruang angkas dalam masa itu. Postur dan posisi Pakal mencerminkan konsep seperti penggambaran seorang yang mengendarai sesuatu, dengan tubuhnya bersandar sedikit ke depan, seolah-olah ia sedang melakukan perjalanan menuju titik tertentu, dalam arah yang tertentu pula. Hugh Harleston, Jr, pada tahun 1974, menghasilkan gambar yang sangat jelas dan analisis terperinci akan kemungkinan penafsiran perangkat kabel dan selang-selang yang digunakan Pakal seakan mewakili sebuah pesawat ruang angkasa.



Barrier Canyon Petroglyphs(6000SM. -100 SM.)


Beberapa contoh yang paling spektakuler adalah seni batuan di Barat daya Arkais. Orang-orang kuno tersebut adalah kaum nomaden, kesukaan mereka adalah berburu hewan besar dan kecil , mengumpulkan dan mengolah tanaman liar. Mereka tidak membangun tempat tinggal permanen , tetapi tinggal di gua-gua dan di tenda-tenda kecil yang dibangun dari semak di tempat terbuka. Mereka ini berasal kira-kira 8.000 tahun yang lalu sampai mengenal pertanian jagung sekitar 2.000 tahun yang lalu.

Seni lukis gua Barrier Canyon, biasanya terdiri dari ukuran besar dan menggambarkan bentuk kehidupan antropomorfik (seperti manusia). Karakteristik yang digambarkan adalah mata cekung atau tanpa mata, sering tidak adanya tangan dan kaki, dan (bug-anthropomorphs) dengan mata, antena, anting-anting, ular di tangan, dan badan tanpa kaki. " gambar seperti Hantu" gambar ini, mungkin mewakili seni shamanistic atau dukun, terkait dengan kegiatan ritual orang Arkais, tetapi juga bisa digambarkan seperti penggambaran makhluk alien seperti yang kita kenal pada masa modern.

Val Camonica, Italia 10, 000 SM


Berikut ini adalah lukisan gua yang ditemukan di dekat Val Camonica, Italia. Menggambarkan bentuk dari dua sosok bentuk seperti manusia yang memegang alat dan memiliki lingkaran dikepalanya seperti bentuk helm astronot.
Great Martian God

Ahli Etnolog dan penjelajah Perancis yang menemukan lukisan gua penting di Tassili-n-ajjer di Sahara tengah menulis tentang lukisan-lukisan dinding dalam The Search for the Tassili , pertama kali diterbitkan di Perancis mengenai sosok yang aneh tahun 1.958, reproduksi dalam buku ini dirujuk oleh Lhote sebagai Jabbaren, "dewa besar Mars." Meskipun terungkap bahwa gambaran ini dan penampilan aneh lainnya adalah sebenarnya mewakili manusia biasa yang sedang dalam ritual menggunakan topeng dan kostum, kebanyakan mass media populer membuat hipotesis tentang paleocontact dan itu kemudian dipinjam oleh Erich von Däniken sebagai bagian dari klaim sensasionalnya tentang "ancient astronaut. "
Erich von Däniken
 
Jabbaren sendiri berada di dekat lembah kecil sekitar 2 km di sepanjang tepi Wadi Amazar, salah satu wadi utama di Tassili, yang mengalir ke arah timur. Batu pasir di sini telah terkikis menjadi benjolan berbentuk kerucut. Dinamai oleh Daniken, yaitu 'Great Martian God'gambar ini membentuk kepala bulat berukuran 6 meter dengan 3 meter, dan merupakan lukisan tunggal terbesar di Tassili, berada pada langit-langit yang menempati tempat penampungan yang besar. Ada banyak adegan dari "Roundhead" kepala bulat dan dari bovidian periode ini, termasuk sosok kecil seorang pemanah yang memandang dari balik bahu dengan detail yang sangat halus, hampir seperti sosok yang biasa ditemukan pada vas Yunani.


read more

Minggu, 13 Juni 2010

Mira (Omicron Ceti) Bintang Raksasa yang Memiliki Ekor

0 komentar Minggu, 13 Juni 2010 |


 


Mira atau Omicron Ceti adalah nama sebuah bintang raksasa merah yang memiliki ekor yang diperkirakan berjarak 200-400 tahun cahaya jauhnya di konstelasi Cetus. Wujudnya sebagai raksasa merah yang kembang-kempis dan secara periodik dan bisa diamati dengan mata telanjang. Bintang itu telah memikat para ahli astronomi sejak 400 tahun lalu.

Dibandingkan dengan raksasa merah lainnya, Mira memang berbeda. Ia bergerak jauh lebih cepat. Saat ini saja, catatan waktunya dalam membelah langit Bima Sakti terekam 130 kilometer per detik atau 300 kali lebih cepat daripada desing peluru. Bintang yang sejatinya akan menghempaskan seluruh komponen gas yang dimilikinya, meredup, lalu mati, itu diduga bisa melesat karena faktor gaya gravitasi bintang-bintang lain yang melintas di dekatnya.


Belum lama ini, misi Galaxy EvolutionExplorer (Galex) NASA menemukan satu bukti lagi bahwa Mira memang bukan bintang biasa. Sebuah fenomena mirip ekor komet,hanya berukuran antarbintang, ternyata membuntuti pergerakan Mira selama ini. Belum pernah ditemukan bintang lainnya yang seperti itu.

Misi Galex atau penjelajah evolusi galaksi menemukannya secara tak sengaja ketika memindai langit dengan sinar ultraviolet. Saat itu, Mira bersalin rupa laksana komet dengan ekornya yang begitu dahsyat,terbentang hingga 13 tahun cahaya jauhnya atau 20 ribu kali jarak rata-rata Pluto dari matahari. Jarak itu juga setara dengan jauhnya bintang tetangga terdekat, Proxima Centauri.




Ekor Mira sangat panjang hingga 13 tahun cahaya


Mira bergerak dengan kecepatan 130 km per detik

“Saya sangat terkejut ketika pertama kali melihatnya, benar-benar pemandangan tak terduga dari sebuah bintang yang sudah lama terkenal,”kata Christopher Martin dari California Institute of Technology di Pasadena, California.

Christopher Martin

Martin adalah peneliti utama untuk misi penjelajahan itu dan menjadi penulis utama laporan tentang temuan ekor Mira dalam jurnal Nature edisi 15 Agustus lalu. Menurut Martin,”Sangat mengagumkan bagaimana ekor Mira terbentang dalam skala antar bintang mirip jejak uap air pesawat jet di angkasa ataupun gelombang turbulen di tengah laut gara-gara sebuah kapal cepat.”

Para astronom lain seperti segera bereaksi dan menyatakan, ekor Mira menawarkan kesempatan unik untuk bisa mempelajari bagaimana bintang-bintang, seperti matahari kita, mati dan menebar bibit sistem tata surya yang baru. Seiring dengan geraknya melanglang jagat raya,ekor Mira itu menyebarkan karbon,oksigen, dan unsur penting lainnya untuk pembentukan bintang-bintang, planet, dan bisa jadi kehidupan baru.

Yang lebih mengejutkan lagi, material itu ternyata telah dihambur-hamburkan oleh Mira selama30 ribu tahun. “Ini jelas-jelas fenomena baru dan kami masih berada dalam proses memahami reaksi fisika apa yang terlibat di dalamnya,” kata Mark Seibert, kolega Martin, dari Pusat Observasi, Carnegie Institution of Washingtondi Pasadena. “Kami berharap mampu membaca ekor Mira untuk mempelajari tentang kehidupan bintang,” katanya menambahkan.

Selain ekor, misi Galex menemukan busur gelombang kejut sebuah tipe susunan gas panas di muka bintang serta dua arus sinus dari material yang berasal dari muka dan punggung Mira. Para astronom penemunya berpikir bahwa busur gas panas berperan memanaskan gas yang dihempaskan bintang,menyebabkannya bercahaya ketika terpindai spektrum cahaya ultraviolet.

Material yang bersinar itu lalu bergulung-gulung di sekitar punggung bintang, menciptakan sebuah gelombang turbulensi mirip ekor yang sangat panjang. Martin menduga gelombang itu mungkin pernah lebih panjang lagi, “Tapi telah sirna oleh waktu.”

Ekor Mira itu hanya berkilau ketika dipindai dengan sinar ultraviolet. Itulah kenapa teleskop lainnya,termasuk Hubble, selama ini tak bisa mendeteksinya.

Martin dan California Institute of Technology berperan memimpin misi dan bertanggung jawab untuk operasi ilmiah dan analisis datanya. Selain dengan Seibert, Martin berkolaborasi dengan astronom dari Yonsei University di Korea Selatan dan Centre National d’Etudes Spatiales di Prancis.



Bintang Berekor Sesungguhnya


Selama ini komet dikenal dengan sebutan bintang berekor. Gara-garanya, filsuf Aristoteles dulu melukiskan komet pertama kali sebagai bintang berambut.

Aristoteles

Sesungguhnya, komet bukanlah bintang. Obyek yang kebanyakan berasal dari Sabuk Kuiper dan Awan Oort itu sama-sama dengan planet dan asteroid mengorbit matahari. Komet juga tak mengeluarkan cahaya sendiri dan ekornya itu hanya” sampai 10 juta kilometer.


Ekor Mira jelas tak sebanding dengan ekor-ekor komet. Sisa-sisa material yang dihempaskan Mira itu berskala antarbintang. Dalam gambar, Mira melesat dari kiri ke kanan. Begitu cepat sehingga ia menciptakan sebuah busur gelombang kejut terdiri atas gas di mukanya.

Gas itu memanaskan dan bercampur dengan gas hidrogen dingin dalam angin. Gas hidrogen panas kemudian mengalir ke sekitar punggung bintang, menciptakan sebuah riak.

Riak bercahaya karena ketika gas hidrogen dipanaskan,energi gas itu menjadi lebih tinggi. Ia melepaskan energinya dengan cara memancarkan sinar ultraviolet sebuah proses yang disebut fluorescence. Nah, Galex memiliki instrumenspesial yang mampu mendeteksi sinar dengan spektrum gelombang yang sama.

Cantik Karena Renta


Mira atau dikenal juga dengan Omicron Ceti sebenarnya adalah sebuah sistem bintang ganda. Mira A (yang besar dan kini terungkap berekor) tak sendirian berkelana di langit Galaksi Bima Sakti.

Ia ditemani Mira B, sebuah bintang kerdil putih yang berukuran lebih kecil dan cukup jauh. Keduanya saling mengorbit satu sama lain secara perlahan di sudut langit konstelasi Cetus, 350 tahun cahaya jauhnya dari bumi.



Miliaran tahun lalu, Mira A seperti matahari kita. Total massanya sebanding meski diameternya 400 kali lebih besar. Kini Mira A sudah sangat renta. Ia mulai tertelan menjadi apa yang biasa disebut bintang raksasa merah sebuah fase yang masih berjarak 4 sampai 5 miliar tahun jauhnya untuk matahari kita. Dalam fase ini, Mira A secara periodik tumbuh menjadi cukup terang sehingga bisa diamati dengan mata telanjang dari bumi. Mark Seibert menyebutkan, Mira A berkembang dan berkontraksi silih berganti setiap 332 hari.

Sejatinya, Mira A akan menghempaskan seluruh komponen gas miliknya dan berakhir dalam rupa kepompong penuh warna, disebut nebula. Nebula selanjutnya akan memudar bersama dengan laju waktu, menyisakan inti. Fase terakhir inilah yang disebut bintang kerdil putih.

Baik Mira A maupun Mira B sudah dikenal lebih dari 400 tahun. Bintang ganda itu bahkan sudah digunakan sebagai model standar dalam kelas-kelas astronomi tentang bintang yang berdenyut pada usianya yang senja. Saat itu, kebanyakan dari massanya luruh terbawa angin kosmik.

Mira A berkembang menjadi model favorit karena bukan bintang biasa. Ia bergerak sangat cepat. Desir arus angin yang ditinggalkan di belakangnya mirip ekor yang hanya terlihat dalam spektrum gelombang ultraviolet.

read more

Berusia 159 Tahun Amplop Dihargai Rp 9 Juta

0 komentar



Sitatag saat menunjukkan koleksi amplop kebanggaannya berusia 159 tahun
Memiliki sebuah amplop berusia 159 tahun yang berasal dari Australia cukup membanggakan Sitatag Juary seorang filatelis asal Surabaya. Harga amplop yang sudah tidak lagi berwarna putih itu pun bisa mencapai jutaan rupiah.

"Ya kalau di luar negeri, amplop ini bisa berharga US$ 1.000 atau sekitar Rp 9 juta lebih," kata Sitatag saat ditemui dalam acara bursa filateli yang digelar di Kantor Pos Kebon Rojo, Surabaya.

Selain berusia 159 tahun dan dicetak dia Australia pada kurun waktu 1851 hingga tahun 1854, yang menjadi keunikan adalah amplop tersebut terbit ketika perangko belum beredar.

"Sebelum ada perangko, mereka menggunakan cap atau stempel berbentuk kupu-kupu di pojok kanan atas," terang filatelis yang mulai menggeluti hobi pengumpulkan produk pos ini sejak duduk di bangku sekolah SMP ini.

Tak hanya amplop asal Australia, Sitatag juga memamerkan koleksi amplop yang dikirim oleh warga Belanda untuk kerabatnya yang ada di Bandung. Berbeda dengan amplop asal Australia, amplop asal Belanda tersebut sudah memiliki perangko tertanggal 12 November 1937 yang ditujukan untuk orang Belanda yang tinggal di Bandung.

"Keunikan amplop ini adalah adanya stempel maskapai penerbangan yaitu Flight of the Royal Ducth Airlines yang berbentuk wayang dan kupu-kupu selain dua stempel kantor dari kantor pos baik kantor pos Belanda maupun Pos Indonesia," jelas Alumnus Interior Design Universitas Petra Surabaya ini.

Sitatag menjelaskan, harga amplop asal Belanda yang memiliki keunggulan stempel maskapai penerbangan ini sekitar Rp 3-4 juta. Tak hanya menggoleksi amplop, Sitatag juga mengkoleksi perangko bahkan artist drawing atau lukisan awal sebelum menjadi perangko. Dimana lukisan itu berceritakan tentang kependudukan Jepang di Jawa tahun 1942-1945.

Demi berburu koleksi-koleksi produk filateli unik, Sitatag sangat rajin mengikuti lelang dunia maya dan rela merogoh kocek yang dalam. Namun, Sitatag enggan menyebutkan berapa rupiah yang harus dia keluarkan untuk mendapatkan kedua amplop koleksi antik tersebut.

"Saya mendapatkan amplop ini dari seorang filatelis senior almarhum FX Kurnadi. Untuk memiliki amplop ini saya harus menunggu bertahun-tahun, saat saya menginginkannya usia saya masih 13 tahun, oleh almarhum saya baru boleh membeli amplop ini bila saya sudah bekerja,"
Sayangnya, lanjut dia, saat FX Kurniadi wafat, ia masih kuliah, namun dalam wasiatnya beliau menuliskan amplop ini hanya boleh dibeli oleh saya. "Sehingga, ahli warisnya pun langsung mengontak saya," urainya.

read more

Suasana Bumi Ini Di Tahun 3000 Nanti

0 komentar


Kira2 gimana ya bumi ini nanti kalo sekarang saja sudah seperti ini??? mungkinkah akan seperti cerita ini? Semoga saja tidak......


Tahun 3000 kondisi bumi sudah semakin berantakan, alam yang natural sudah tidak ada lagi, pepohonan nan hijau berubah menjadi gedung-gedung tinggi pencakar langit yang berkilauan dengan lapisan kaca yang seperti berlian, sinar matahari sangat menyengat kulit, langit siang berwarna jingga agak gelap karena atmosfir bumi sudah rusak diakibatkan efek kaca, serta bahan-bahan kimia yang digunakan oleh penduduk disana. Malam seperti siang, karena lampu-lampu ada dimana-mana, tetapi tidak ada satupun manusia yang berkeliaran di saat malam, karena hawa begitu panas menyengat kulit.

Di tahun 3000 penduduk selalu menggunakan baju anti sinar ultraviolet serta menggunakan kacamata khusus anti silau jika keluar rumah pada siang hari, namun jarang sekali ada yang keluar rumah karena teknologi canggihlah yang telah mengubah cara hidup mereka, mereka hanya bekerja di rumah, dengan teknologi yang dapat menghubungkan mereka di lingkungan kerja secara virtual, mereka bekerja seolah-olah di dalam kantor bertemu dengan rekan kerja, atasan, kolaborasi, meeting maupun bertemu pelanggan ataupun pembeli, begitupun untuk kegiatan sekolah, bersosialisasi, gang klub, hang out, belanja, ataupun liburan, yang mereka lakukan adalah secara virtual, ya teknologi sosial virtualisasi pada tahun dua ribuan sangat ditentang karena akan merusak tatanan kehidupan atau interaksi sosial sesama manusia, tetapi di tahun 3000 ini, semuanya serba virtual, belanja tinggal pencet di layar sentuh, melakukan pembayaran secara elektronik, tidak ada lagi uang secara fisik seperti jaman dulu, uangpun sudah berbentuk virtual alias elektronis, barang yang sudah dibeli di virtual shop dalam hitungan detik sudah datang diantarkan oleh robot khusus kurir yang dapat terbang dengan sistem anti gravitasi.


Penyakit HIV/AIDS tidak ada lagi di tahun 3000, karena prostitusi semua dilakukan oleh robot humanoid atau menggunakan virtual girl room sebuah layanan online untuk berkencan dengan gadis-gadis cantik dan selalu perawan secara virtual dan hanya mengeluarkan ongkos yang tidak mahal seperti tahun dua ribuan kebawah. Robot humanoid yang tampil serupa dengan manusia, tidak dibuat mempunyai perasaan seperti manusia, karena di tentang oleh lembaga-lembaga sosial anti humanoid yang meminta agar robot humanoid tetaplah hanya sebuah robot.

Kendaraan yang digunakan merupakan teknologi anti gravitasi, berbentuk piring dengan teknologi sentripugal, dengan memutar bagian pesawat secara horisontal dengan kecepatan tinggi sehingga gaya gravitasi akan hilang dan dapat terangkat dengan ringan tanpa terpengaruh oleh gaya gravitasi bumi.

Perputaran yang terus-menerus dengan sistem shuttling dengan piring dempet, ditengah-tengah digunakan untuk penumpang ataupun supir, dan menggunakan sedikit tenaga jet untuk melakukan manuver, Kendaraan tersebut sebetulnya di tahun dua ribuan atau tahun dibawah itu sudah ada, tetapi masih merupakan proyek rahasia oleh negara maju (awalnya untuk proyek kendaraan tempur), untuk melakukan testing mereka lakukan secara sembunyi-sembunyi, tetapi ada satu atau dua penduduk yang menjadi saksi mata, bahkan banyak saksi mata yang melihat kendaraan ini, sehingga di buat isu oleh pihak yang berkepentingan atas proyek kendaraan canggih tersebut dengan sebutan objek yang tidak dikenal alias UFO (Pesawat asing dengan awak alien dari planet lain). Tapi di tahun 3000 kendaraan ini merupakan kendaraan biasa yang digunakan untuk berpergian antar lintas propinsi, negara, ataupun benua secara nyata.

Agama sudah tidak menjadi pegangan hidup, semua berkiblat ke teknologi, server-server berkecepatan tinggi telah menjadi tuhan-tuhan mereka, teknologi lah yang mengendalikan mereka sehingga mereka menjadi malas, hanya segilintir orang yang memegang teguh nilai-nilai agama, dan menghindari dari racun teknologi canggih tersebut, mereka hidup berkelompok dan memisahkan diri dari penduduk yang telah teracuni teknologi canggih tersebut, dengan membuat perkampungan khusus yang selalu di awasi oleh pemerintah karena takut membuat kekacauan.

Penyakit secara fisik hampir tidak ada, karena bagian organ-organ tubuh manusia telah dibuat menggunakan sistem biotech, seperti jantung, paru-paru, ginjal, maupun otak buatan dapat ditransplantasikan secara mudah seperti mengganti batterai pada mainan elektronik saja, dan agama merupakan obat terapi fisik yang sangat mujarab akibat racun yang disebabkan teknologi canggih ini.

Kejahatan terjadi secara virtual, gang-gang atau mafia hacker selalu mengincar kenyamanan penduduk saat melakukan aktifitas virtual, yang mereka lakukan adalah mengintip data-data, mencari celah yang dapat disisipi, jika ketemu kemudian mereka menyisipkan dengan data-data yang mereka buat, dan blam mereka dapat bergabung secara virtual dan melakukan aksi-aksi kejahatan seperti aksi kejahatan nyata, seperti mencopet, menodong, melakukan perampokan,dan aksi-aksi kejahatan lainnya.

Peperangan tidak lagi terjadi secara fisik, tetapi secara virtual, saling serang-menyerang ke server masing-masing negara sudah menjadi hal biasa di tahun 3000, peperangan tidak lagi melibatkan negara, tetapi perang di tahun 3000 adalah peperangan antar mafia hacker di seluruh dunia, akibat peperangan ini, server-server yang diserang bertubi-tubi dapat meledak secara fisik, dan hal ini tidak membuat negara menjadi bangkrut, karena harga server-server canggih saat itu sangat murah.

Kepolisian antar negara mempunyai tim khusus yang dinamakan tim cyberHack, saling bekerja sama untuk menumpas mafia-mafia hacker yang selalu meresahkan penduduk disana.

Tahun 3000, tidak ada lagi yang namanya negara miskin, semuanya rata, dengan tingkat ekonomi diatas rata-rata, tapi banyak penduduk yang menjadi **** akibat penyakit kejiwaan yang telah disebabkan oleh teknologi canggih tersebut. Sehingga rumah sakit kejiwaan selalu dipenuhi oleh orang-orang yang sakit jiwa.

Agama pada saat itu menjadi pelopor konseling untuk penduduk yang telah terkena depresi kejiwaan dan mengembalikan kondisi jiwa penduduk yang rusak agar menjadi stabil. Agama menjadi seperti barang antik yang sangat di buru dan berani dibayar mahal oleh penduduk di tahun 3000 tersebut.

Adapun teknologi canggih yang telah menjadi racun dan telah menjadi tuhan penduduk di tahun 3000 adalah INTERNET.

read more

Nyawa Tiruan Berhasil diciptakan

0 komentar

Terobosan baru ilmiah dilakukan ahli biologi berkewarganegaraan Amerika Serikat. Craig Venter berhasil menciptakan 'kehidupan tiruan' untuk kali pertama di laboratoriumnya. Sang ilmuwan tersebut, Jumat (21/5) menyangkal bahwa dirinya mempermainkan Tuhan dengan karyanya itu.


Penciptaan sel sintetik yang digambarkan sebagai sebuah tonggak bersejarah dalam ilmu pengetahuan oleh seorang ahli asal Inggris itu, merupakan mimpi yang menjadi kenyataan dari penelitian yang berlangsung selama 15 tahun oleh genetik entrepreneur, Dr Ventern.

Dia mengembuskan nyawa ke tubuh bakteri menggunakan gen yang disatukan melalui proses di laboratorium dalam sebuah konsep pengembangan, dengan tujuan utama untuk membuat organisme material genetik. Termasuk di dalamnya, pembuatan organisme tiruan yang didesain untuk tugas-tugas khusus seperti membuat vaksin atau membersihkan polusi.

Tapi beberapa ahli melihat adanya potensi bahaya dalam temuan tersebut. Misalnya, nyawa sintetik bisa disalahgunakan untuk membuat senjata biologis.

Berbicara dalam program BBC2 Newsnight di Washington, Venter membantah tuduhan dirinya telah mempermainkan Tuhan. Tuduhan itu selalu muncul setiap kali muncul terobosan baru di dunia medis atau ilmu pengetahuan yang terkait dengan biologi. (Penelitian) ini mempunyai tujuan kemanusiaan untuk mengontrol sifat alam. Itu sama seperti bagaimana kita menjinakkan hewan, katanya.
Ini adalah tingkat lebih tinggi dari pemahaman kita. Ini adalah tahap dimana kita bisa mulai memahami bagaimana kehidupan itu bekerja dan mungkin juga bagaimana kita bisa mengontrol sistem mikrobiologi untuk kepentingan kemanusiaan,tambahnya.


Saat ditanya, teknik baru tersebut bisa dibeli oleh pemilik modal besar, Venter menjawab, teknologi tidak untuk diperjualbelikan. Kami berupaya mengembangkan teknologi ini untuk memajukan bidang perlindungan vaksin. Kami akan menggunakannya untuk mengembangkan pemahaman dasar dari kehidupan sel,jelasnya.

Venter juga menyangkal kekhawatiran sejumlah pihak bahwa teknologi itu akan digunakan sebagai bio terorisme. Sebagian orang sepakat bahwa ada potensi yang berkembang, bahwa teknologi bisa digunakan untuk kekerasan. Tapi ada juga yang meyakini jika pengembangan ini sangat berpotensi untuk membantu kehidupan manusia,paparnya.

read more

C-box

Entri Populer

AUTHOR

LAHIR DAN BESAR DI PONOROGO, BERNAMA LENGKAP DICKY FERDINAND PAHLEVI. SEKARANG BERSEKOLAH DI SMPN 1 PONOROGO KELAS 7.
 

Visitor

Pengikut